Al Haris Ingin Kepsek di Jambi Tamatan S2

JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi memggelar Rapat Koordinasi Kepala Sekolah (Kepsek) SMA, SMK dan SLB untuk wilayah barat Jambi. Mencakup Kabupaten Bungo, Tebo, Merangin, Sarolangun, Kerinci dan Kota Sungai Penuh, di Auditorium Rumah Dinas Gubernur, Senin (7/2).

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Varial Adhi Putra mengatakan Rapat Koordinasi Sesi ketiga ini dihadiri Kepsek dari Jambi Wilayah Barat dengan Jumlah Peserta Sebanyak 214 Kepala SMA, SMK, dan SLB Negeri maupun Swasta, dengan tujuan mendengarkan arahan Gubernur Jambi.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jambi Al Haris mengemukakan, bahwa Pemprov Jambi terus mendorong penyetaraan kualifikasi pendidikan minimal S2 untuk Kepala Sekolah se-Provinsi Jambi.

“Saya melihat Kepsek masih banyak yang S1, ke depan kita akan lakukan penyetaraan kualifikasi pendidikan minimal S2 dengan membuatkan MoU bersama Universitas Negeri Jambi (UNJA) dan dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Syaifuddin (STS) dan biaya akan kita anggarkan pada APBD, ” kata Al Haris.

Menurut Haris pemerintah dan para pendidik haruslah menyatukan visi dan misi, karena dunia pendidikan ini harus terarah dan terukur sehingga program program yang ada pada sekolah sejalan dengan program pemerintah.

“Saya ingin satu arah, satu kebijakan dan satu visi-misi, karena SMA/SMK ini adalah mesin distributor persiapan mereka memasuki perguruan tinggi. Maka fase-fase ini, haruslah kita urus dengan baik, ” harapnya.

Al Haris meminta kepada seluruh Kepsek untuk menjabarkan visi-misi Gubernur Jambi, supaya bisa satu tujuan, satu kebijakan dan satu visi-misi dalam membangun Jambi ke depan. Dari ketiga misi tadi, fokusnya yaitu Peningkatan SDM dan Pemprov Jambi akan bekerja sama dengan LPMP khusus untuk Uji Kompetensi Kepala Sekolah nantinya.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbud Ristek  Yaswardi memberikan apresiasi kepada Gubernur Jambi yang secara langsung memberikan arahan secara teknis dalam rangka membangun pendidikan yang lebih berkualitas lagi ke depannya.

Yaswardi menjelaskan, ada dua hal terkait pendidikan berkualitas dalam konteks merdeka belajar. Pertama, pendidikan yang merata dan kedua adalah pendidikan berkualitas. Soal persyaratan minimal S2, katanya sangat strategis bagi kepsek yang berasal dari guru yang profesional diberikan kesempatan berkarir. (IS/sap)