MERANGIN - Usai menjadi pemateri pada rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Merangin dan kunjungan Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Jambi, Sekda Merangin Fajarman mengunjungi balita stunting, di Muara Madras, Selasa (15/10).
“Balita ini pertumbuhannya sangat lambat. Agar terhindar dari stunting harus terus diintervensi, baik melalui asupan makanan maupun pengecekan kesehatannya, ” ujar Fajarman.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
Pada kesempatan tersebut Sekda memberikan bantuan susu dan telur untuk kebutuhan asupan gizi balita yang telah berusia lebih dari tiga tahun tersebut. Diharapkan Fajarman pertumbuhan balita itu akan segera nomal kembali.
Dikatakan Fajarman, ada beberapa gejala stunting pada anak yang harus diwaspadai oleh para orangtua. Antara lain dilihat dari pertumbuhan tulang pada anak yang tertunda, berat badan rendah apabila dibandingkan dengan anak seusianya.
Selain itu, sang anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya dan proporsi tubuhnya yang cenderung normal, tapi fisiknya tampak lebih muda atau terlihat kecil untuk anak seusianya.
“Untuk mengatasi stunting, ibu hamil diharapkan hendaknya rutin memeriksakan kandungan ke fasilitas kesehatan terdekat. Rutin mengonsumsi tablet tambah darah, serta memenuhi asupan gizi, ” katanya.
Diterangkannya, asupan gizi tersebut, seperti protein hewani yang baik bagi tumbuh kembang janin. Remaja putri juga harus aktif minum tablet tambah darah satu tablet seminggu sekali.
Pemberian ASI (Air Susu Ibu) ekslusif pada bayi selama enam bulan jangan dilupakan. Pada saat bayi di atas enam bulan diberikan konsumsi protein hewani serta tetap melanjutkan ASI.
“Jangan lupa datang ke Posyandu setiap bulan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan serta imunisasi balita, ” jelas Fajarman mengingatkan.(IS/kom)